Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sejarah Kabupaten Belu

SEJARAH KABUPATEN BELU


Sejarah Kabupaten Belu

Introduction

Sejarah Kabupaten Belu dapat dibagi menjadi beberapa masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa kolonial, serta masa sekarang. Sejarahnya panjang dengan peradaban yang sudah lama berkembang di daerah ini. Kepulauan Pantar dan Alor merupakan kepulauan tertua di Indonesia. Kotabaru merupakan ibukota Kabupaten Belu

Nama Kabupaten Belu berasal dari bahasa Portugis yaitu baleu, artinya orang yang pintar dan cerdas.

Nama Kabupaten Belu berasal dari bahasa Portugis yaitu baleu, artinya orang yang pintar dan cerdas.

Batas paling utara Kabupaten dihuni oleh orang-orang Waisol. Mereka adalah suku Melayu yang berasal dari Sumatera Barat, dan sejak zaman dulu telah lama dikenal oleh masyarakat luas. Letak Kabupaten Belu sangat strategis karena berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara di sebelah utara; Provinsi Papua di sebelah timur; Provinsi Kepulauan Riau Pesisir Selatan di sebelah barat serta Provinsi Sumbawa Besar (Sumbawa) dan NTB (Nusa Tenggara Barat).

Kepulauan Pantar dan Alor merupakan kepulauan tertua di Indonesia.

Pantar dan Alor merupakan kepulauan tertua di Indonesia. Pantar dan Alor dikenal sebagai negara kepulauan terbesar kedua setelah Indonesia. Kepulauan Pantar dan Alor terletak di tengah Laut Flores yang memiliki luas wilayah 13.500 km2 dengan adanya pulau-pulau seperti Pulau Terbang, Pulau Terdekat, Pulau Ramayana dan Batu Besar. Pada awalnya, wilayah ini merupakan pemukiman para nelayan muda yang hidup dengan cara berburu ikan serta menyusun perahu-perahu nelayan. Namun saat ini Pantar dan Alor sudah menjadi wilayah yang sangat strategis yang diprospeksikan untuk kemajuan industri minyak bumi (oil and gas).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Pantar dan Alor merupakan negara yang memiliki tingkat penduduk terkecil di Indonesia. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 234 ribu orang atau hanya mencapai 1% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Kerajaan-kerajaan kecil sesudah Zaman Kekaisaran

Sebelum dibubarkan oleh VOC, Belu memiliki sebuah sejarah yang panjang. Terdapat berbagai pidato Tarek Aqsa dan Asmaul Husna di mana mereka menyebutkan bahwa Belu adalah salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara. Kini, Belu dikenal sebagai daerah dengan beragam budaya dan warisan historis yang kaya seperti Purwodadi, Wajo dan Buton.

Belum lama setelah Indonesia merdeka, Belu mengembangkan kerja sama dengan beberapa negara di Timur Tengah mulai dari Mesir hingga Arabia Selatan (Yemen). Proses pembentukan kerjasama ini dimulai dengan kegiatan makanan kesenian tradisional yang tercatat secara ilmiah pada tahun 2004 mengenai upaya untuk merangsang interaksi antar-negara.

Sebagai contoh, Belu menyediakan kue Lapis Legit untuk tim makan siang keliling dari Mesir. Selain itu, di beberapa tempat di Belu diciptakan serangkaian event-event yang berhubungan dengan Kekhawatiran Global, seperti misalnya: -Konferensi Internasional tentang Bumi Tanah dan Air (Global Conference on Soil and Water) pada tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Perkembangan kesejahteraan Belu

Masa Kolonial Belu

Belu Barat adalah sebuah kabupaten yang merupakan bagian dari Provinsi Maluku kita. Kabupaten Belu ini terletak di wilayah kepulauan Seram, dengan luas wilayah sebesar 7.900 km2 dan tingkat penduduknya mencapai sekitar 380 ribu jiwa (2010). Pada masa kolonial Belu Barat merupakan salah satu daerah paling terpencil di Indonesia Timur, namun setelah serangan Jepang tahun 1942–1945 pemerintahan Belanda membubarkan administrasi di sini dan memindahkan semua otoritas ke Kecamatan Sarmi. Setelah masuk ke Batubara, daerah yang akhirnya menjadi Kabupaten Belu itulah berubah menjadi wilayah baru yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan cara perluasan daerah otonom melalui Undangsandap Perdana Nomor 51 Tahun 1999 tanggal 17 Juni 1999.

Kabupaten Belu ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan sebesar 3.000–4.000 mm per tahun dan suhu udara berkisar antara 21 °C sampai 30 °C. Terdapat dua musim di kawasan ini, yaitu musim panas dan musim gugur. Pada musim panas, sebagian wilayah Kabupaten Belu Barat mengalami banjir disebabkan oleh curah hujan yang cukup besar sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman pangan (

Kedatangan Portugis

  • Sebelum mengetahui tentang sejarah kabupaten Belu, mari kita tahu dulu mengenai asal-usulnya.

  • Kabupaten Belu merupakan sebuah daerah yang berada di Pulau Seram (Nusa Tenggara Barat), Provinsi Maluku Utara. Daerah ini pernah menjadi wilayah kerajaan yang bernama Bola (1526 - 1619).

  • Melalui kejadian-kejadian besar yang terjadi selama masa kerajaaan Bola, tanpa disadari bangsa portugis juga menduduki Belu dan membawa budaya baru ke pulau itu.

Setelah dianeksasi, Belu mulai dianggap sebagai daerah yang strategis bagi kepentingan kolonialisme Portugal dan Spanyol. Selain itu, wilayah ini juga pernah menjadi pusat pertahanan pembangunan militer Jepang (1942 - 1945).

Untuk mengetahui sejarah kabupaten Belu, mari kita tahu dulu mengenai asal-usulnya. Kabupaten Belu merupakan sebuah daerah yang berada di Pulau Seram (Nusa Tenggara Barat), Provinsi Maluku Utara. Daerah ini pernah menjadi wilayah kerajaan yang bernama Bola (1526 - 1619). Melalui kejadian-kejadian besar yang terjadi selama masa kerajaaan Bola, tanpa disadari bangsa portugis juga menduduki

Sejarah Kabupaten Belu dapat dibagi menjadi beberapa masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa kolonial, serta masa sekarang.

Masa sebelum kemerdekaan

  • Tinggalan peninggalan masyarakat Melayu Alifuru yang berasal dari periode kerajaan mandala (sekitar abad ke-14) masih ada dan merupakan tumbuhan rakyat di beberapa wilayah kabupaten Belu.

  • Pada masa ini dimiliki oleh salah satu bagian Kepulauan Seribu yaitu Pulau Besar atau Nusa Kambangan.

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments