Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kampung Tua Benteng Neno di TTS



Berdirinya benteng Neno pada Tahun 1820 pada jaman kekuasaan Raja Amanuban yaitu Nope yang mendiami di Sonaf / Istana Niki – niki. Karena sering terjadinya, permusuhan dengan suku lain, dan yang tidak boleh memasuki wilayah Raja Amanuban yaitu Raja Mollo dan Raja Amanatun. Walaupun saat itu Belanda – Prtugal sudah mulai menjajah Indonesia. Justru perang awal bukanlah perang internasional tetapi perang lokal atau perang antar suku. Yang ikut perang antar suku yaitu ONITAUH, BOY TAUHO, dan KAO TAUHO. Saat itu kebanyakan belum mempunyai agama, jadi mereka percaya kayu, batu dan air (PENE – OTE NAUS – BOL NU’UT). Benteng Neno mempunyai arti Benteng Nona.

Luas benteng 80 X 44 Meter, dengan beberapa bukti peninggal sejarah yang terdapat di dalamnya yaitu: Pagar batu, Lopo Umek Bubu, Pene, Bak-bak, Otenaus, Bol Nu’ut, Gong, Klewang, senapan tumbuk dan Tombak. PENE: Tempat pengintaian musuh dan musyawarah menghadapi musuh.
OTE NAUS: Tempat untuk mengetahui kalah dan menang dengan melihat tikaman posisinya tombak di tiang dan, juga mengunakan telur yang mewakili 4 arah Timur, Barat, Utara dan Selatan.
BOL NU’UT: Tempat letakan senapan tumbuk untuk menghadapi musuh.

Saat sesampai di medan perang, entah tembak, tombak atau potong, maka potong putus kepala musuh lalu dibawa ke None, biarkan kepala musuh itu tidur 4 hari, 4 malam lalu diserahkan kepada Raja, sehingga Raja memanggil mereka dengan sebutan MEO. Selama 4 hari 4 malam mereka harus membuat para-para kecil dan memasang api dari bawah dan kepala musuh dipasang dari atas para-para, ini dimaksud supaya otak dan darahnya cair dan kering dan mereka juga memukul gong dan membuat Upacara Kemenangan yang disebut SBO MA EK MEO (tarian perang) dan benteng disebut KOT. Selalu ada upacara Poipah yaitu bawa hewan untuk disembelih dan dikorbankan serta sembayang. Dan ada juga istilah Bak – bak yang berarti tempat untuk letakkan benih – benih yaitu hewan yang disembelih dan disembayangkan ditanam hingga sampai saatnya untuk panen. Jikalau ada kunjungan dari manca Negara maka kita menyiapkan tarian penyambutan. Juga ada upacara potong rambut buat anak kecil. Juga ada Tolfuat adalah tempat gantung seisi perut hewan pada saat upacara apapun. Ada Lopo yaitu tempat pertemuan untuk menghadapi sesuatu apa saja.








Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments