Kabupaten Alor menempati wilayah daratan seluas 2.928,88 km2 dan perairan 10.973,62 km2 . Ada tujuh belas pulau di nusantara, yang terbesar sejauh ini adalah Alor itu sendiri dan Pantar ; ada enam pulau berpenghuni lainnya (termasuk Pura , Treweng, Kepa, Buaya, Kangge dan Kura); sembilan pulau lainnya (Sika, Nub, Kapas, Batang, Lapang, Ternate, Rusa, Tikus dan Kambing) tidak berpenghuni. Di sebelah timur terletak pulau ( Atauro ), bagian dari Republik Timor Leste. Pulau Pantar dan Alor dipisahkan oleh selat yang lebar dengan Pulau Buaya dan Pulau Kambing di utara, Pulau Pura di tengah, dan Pulau Treweng di selatan. Kabupaten ini memiliki 190.026 penduduk pada sensus sepuluh tahun 2010; pada sensus 2030 ini telah meningkat menjadi 211.872; perkiraan resmi pada pertengahan 2021 adalah 213.994.
Akses transportasi utama di kabupaten ini adalah melalui jalur laut . Kapal laut PELNI milik negara beroperasi di kepulauan ini untuk transportasi utama ke pusat pelabuhan utama di Kalabahi di samping kapal-kapal kecil yang beroperasi di antara pulau-pulau kecil. Lapangan terbang kecil Perintis Mali (18 km sebelah timur Kalabahi) hanya dapat digunakan oleh pesawat CASA kecil yang dioperasikan oleh Merpati Nusantara Airlines .
Seperti halnya di provinsi lain di NTT, penyediaan pendidikan seringkali menjadi masalah utama, terutama di daerah terpencil. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kabupaten (kabupaten) telah berupaya untuk mempermudah anak-anak bersekolah, antara lain dengan menambah jumlah SMP satu atap. Standar pengajaran seringkali juga menjadi masalah utama karena banyak guru yang tidak memiliki kualifikasi yang memadai.
Wisatawan memiliki alasan berbeda jika ingin datang ke Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beberapa dari mereka menyukai wisata alam, sementara yang lain cenderung belajar sedikit tentang tradisi atau budaya lokal. Bagi yang memilih alasan kedua, jangan lupa untuk bertemu dengan Suku Alor saat berkunjung ke wilayah tersebut nanti. Apa yang membuat suku itu menarik? Nah, setiap suku memang memiliki ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan suku lainnya. Ini termasuk penampilan, tradisi, perilaku, makanan, kepercayaan, dll. Mari kita bicara lebih banyak tentang Suku Alor!
Penampilan
Dari segi penampilan, Suku Alor memiliki kulit gelap dan rambut keriting. Meskipun kelopak matanya besar, mereka terlihat ramah. Bagaimana dengan sosok mereka? Yah, itu dianggap moderat untuk pria dan wanita. Fakta yang paling menarik adalah bahwa orang-orang ini mengenakan pakaian tradisional, menampilkan kain tenun lokal dan beberapa ornamen alam (termasuk bulu ayam dan burung). Juga, orang-orang ini tidak cukup ke modernisasi. Itu berarti mereka menjaga tradisi dan warisan mereka tetap utuh, yang merupakan kabar baik bagi wisatawan. Dengan demikian, pengunjung dapat mempelajari banyak hal tentang orang-orang tersebut.
Selengkapnya Tentang Suku Alor
Hal pertama yang harus diketahui tentang Suku Alor tidak lain adalah sejarah itu sendiri. Konon ada sebuah kerajaan bernama Munaseli, yang dianggap paling tua. Kerajaan itu sebenarnya terletak di pedalaman Pegunungan Alor Pulau Pantar. Namun, wisatawan juga dapat mendengar kerajaan lain termasuk Baranua, Pandai, Kui, dan banyak lainnya! Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kerajaan-kerajaan ini, wisatawan harus menyewa pemandu wisata profesional atau penduduk desa yang andal. Jangan khawatir. Panduan ini dapat membantu orang asing juga.
Hal selanjutnya yang perlu diketahui tentang Suku Alor adalah terkait dengan kepercayaan mereka. Mayoritas dari mereka adalah Kristen dan Katolik. Namun, beberapa dari orang-orang ini menjadi animisme. Mereka bahkan berdoa kepada berbagai benda alam seperti matahari, bulan, dan beberapa dewa. Apa yang lebih? Suku ini juga memiliki seni dan pertunjukan tradisional yang menarik untuk dinikmati wisatawan. Misalnya, ada Tari Lego-Lego. Bagi yang ingin menyaksikan pertunjukannya, bisa langsung menuju Desa Takpala! Tarian ini dibawakan oleh banyak orang dan bahkan melibatkan formasi yang bagus.
Apa selanjutnya? Wisatawan dapat melihat dan mempelajari cara memainkan ornamen musik tradisional yang disebut Moko. Ini adalah sejenis drum sebenarnya. Dahulu, Moko digunakan oleh penduduk setempat sebagai salah satu mahar. Nah, hal terakhir yang harus dilakukan adalah mencoba beberapa makanan lokal termasuk Bose Corn dan Rambut Cake. Pastikan untuk berbicara dengan penduduk desa untuk mendapatkan ini dengan bebas. Sebagai alternatif, membelinya juga dimungkinkan.
Atraksi Terdekat
Air Terjun Mataru
Museum Kalabahi
Pantai Deere
Danau Bidadari
Museum Moko “1000”
Desa Balemana
Bagaimana Menuju Ke Sana
Dari Kota Kupang, dibutuhkan penerbangan dari Bandara Internasional El Tari ke Bandara Alor. Begitu sampai di Kota Kalabahi, destinasi selanjutnya yang direkomendasikan adalah Desa Takpala yang banyak dihuni masyarakat Alor.
Dimana untuk tinggal
Hotel Pelangi Indah
Hotel Nusa Kenari Indah
Homestay Cantik
Hotel Marlina
Hotel Adi Dharma
Hotel Mawar
Hotel Melati
0 Comments