Ticker

6/recent/ticker-posts

Masyarakat di Kepulauan Komodo Nusa Tenggara Timur

 

Masyarakat di Kepulauan Komodo

Saat ini terdapat hampir 4.000 penduduk yang tinggal di dalam taman, dan tersebar di empat pemukiman, yaitu Komodo, Rinca, Kerora, dan Papagaran.

Semua desa sudah ada sebelum tahun 1980 sebelum kawasan tersebut dinyatakan sebagai taman nasional. Pada tahun 1928 hanya ada 30 orang yang tinggal di Desa Komodo, dan sekitar 250 orang di Pulau Rinca pada tahun 1930. Populasi meningkat pesat, dan pada tahun 1999, terdapat 281 keluarga dengan jumlah 1.169 orang di pulau Komodo.

 

Desa Komodo memiliki peningkatan populasi tertinggi dari desa-desa di dalam Taman Nasional, sebagian besar disebabkan oleh migrasi orang-orang dari Sape, Manggarai, Madura, dan Sulawesi Selatan. Total populasi yang saat ini tinggal di Taman Nasional adalah 3.267 orang, sementara 16.816 orang tinggal di kawasan sekitar Taman Nasional.  

Mayoritas nelayan yang tinggal di desa-desa sekitar Taman Nasional adalah Muslim. Haji memiliki pengaruh yang kuat dalam dinamika perkembangan masyarakat. Nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan (Bajau, Bugis) dan Bima sebagian besar beragama Islam. Masyarakat dari Manggarai kebanyakan beragama Kristen.

Ada beberapa situs budaya di dalam Taman Nasional, khususnya di Pulau Komodo. Namun, situs-situs ini tidak terdokumentasi dengan baik, dan ada banyak pertanyaan tentang sejarah manusia di pulau itu. Di luar Taman Nasional, di desa Warloka di Flores, terdapat sisa-sisa pos perdagangan Tionghoa yang menarik. Penemuan arkeologi dari situs ini telah dijarah di masa lalu. Sebagian besar masyarakat di dalam dan sekitar Taman Nasional dapat berbahasa Indonesia. Namun, bahasa Bajo adalah bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari di sebagian besar masyarakat.

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments