Berdirinya benteng Neno pada Tahun 1820 pada
jaman kekuasaan Raja Amanuban yaitu Nope yang mendiami di Sonaf / Istana
Niki – niki. Karena sering terjadinya, permusuhan dengan suku lain, dan
yang tidak boleh memasuki wilayah Raja Amanuban yaitu Raja Mollo dan
Raja Amanatun. Walaupun saat itu Belanda – Prtugal sudah mulai menjajah
Indonesia. Justru perang awal bukanlah perang internasional tetapi
perang lokal atau perang antar suku. Yang ikut perang antar suku yaitu
ONITAUH, BOY TAUHO, dan KAO TAUHO. Saat itu kebanyakan belum mempunyai
agama, jadi mereka percaya kayu, batu dan air (PENE – OTE NAUS – BOL
NU’UT). Benteng Neno mempunyai arti Benteng Nona.
Luas benteng 80 X 44 Meter, dengan beberapa bukti peninggal sejarah
yang terdapat di dalamnya yaitu: Pagar batu, Lopo Umek Bubu, Pene,
Bak-bak, Otenaus, Bol Nu’ut, Gong, Klewang, senapan tumbuk dan Tombak.
PENE: Tempat pengintaian musuh dan musyawarah menghadapi musuh.
OTE NAUS: Tempat untuk mengetahui kalah dan menang dengan melihat
tikaman posisinya tombak di tiang dan, juga mengunakan telur yang
mewakili 4 arah Timur, Barat, Utara dan Selatan.
BOL NU’UT: Tempat letakan senapan tumbuk untuk menghadapi musuh.
Saat sesampai di medan perang, entah tembak, tombak atau potong, maka
potong putus kepala musuh lalu dibawa ke None, biarkan kepala musuh itu
tidur 4 hari, 4 malam lalu diserahkan kepada Raja, sehingga Raja
memanggil mereka dengan sebutan MEO. Selama 4 hari 4 malam mereka harus
membuat para-para kecil dan memasang api dari bawah dan kepala musuh
dipasang dari atas para-para, ini dimaksud supaya otak dan darahnya cair
dan kering dan mereka juga memukul gong dan membuat Upacara Kemenangan
yang disebut SBO MA EK MEO (tarian perang) dan benteng disebut KOT.
Selalu ada upacara Poipah yaitu bawa hewan untuk disembelih dan
dikorbankan serta sembayang. Dan ada juga istilah Bak – bak yang berarti
tempat untuk letakkan benih – benih yaitu hewan yang disembelih dan
disembayangkan ditanam hingga sampai saatnya untuk panen. Jikalau ada
kunjungan dari manca Negara maka kita menyiapkan tarian penyambutan.
Juga ada upacara potong rambut buat anak kecil. Juga ada Tolfuat adalah
tempat gantung seisi perut hewan pada saat upacara apapun. Ada Lopo
yaitu tempat pertemuan untuk menghadapi sesuatu apa saja.
0 Comments