Kampung Wolotopo |
Dalam bahasa Indonesia, kampung Wolotopo disebut 'Kampung Wolotopo'. Letaknya di Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Penduduk setempat menyebut desa ini sebagai Desa Megalitik.
Letaknya 12 kilometer sebelah timur Kota Ende, di pesisir selatan Pulau Ende. Letaknya di atas bukit yang menghadap ke laut. Sejumlah besar wisatawan mengunjungi tempat ini setiap hari.
Wolotopo adalah rumah bagi Suku Lio, kelompok adat yang terus berlatih dan mempromosikan tenun ikat. Di Woolotopo, beberapa rumah tradisional telah ada selama lebih dari tujuh generasi atau lebih dari 500 tahun.
Akomodasi di Desa Wolotopo
Jika Anda ingin mengunjungi desa Wolotopo, Anda tidak perlu khawatir tentang penginapan di sana. Desa Wolotopo telah banyak mengalami pembangunan infrastruktur disamping komitmen pemerintah untuk menjadikannya desa wisata.
Desa Wolotopo menawarkan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap di sana. Para tamu juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan para pemilik homestay dan menikmati masakan lokal khas Wolotopo.
Desa Wolotopo juga merupakan tempat penelitian populer bagi pelajar, pakar, dan lainnya untuk belajar tentang budaya dan adat istiadat setempat.
Bagaimana menuju ke sana
Dari bandara HH Aroeboesman, Anda bisa sampai ke desa Wolotopo. Perjalanan dari Bandara HH Aroeboesman ke Desa Wolotopo memakan waktu 30 menit, atau 8 kilometer dari bandara.
Kendaraan roda dua atau roda empat dapat menempuh perjalanan menuju Wolotopo dalam waktu 30 menit. Sangat mudah untuk menemukan desa wisata ini mengikuti jalan pantai dan mendengarkan deburan ombak.
Objek Wisata di Desa Wolotopo
Selain itu, desa ini menawarkan berbagai tempat wisata. Mulai dari wisata alam, wisata buatan, hingga wisata budaya.
Kesederhanaan dan tradisi desa membuatnya terasa seperti musim semi. Selanjutnya, perambahan struktur megalitik dapat dilihat pada sisa-sisa tabel megalitik. Di dekat Kedha Kanga, Anda akan bertemu dengan beberapa menhir tua.
Wisata Alam Desa Wolotopo
Saat Anda mendekati Wolotopo, Anda akan melihat Pantai Nanganesa yang masih asri. Dari sana, Anda dapat melihat matahari terbenam dan matahari terbit yang menakjubkan. Selain itu, pantai desa Wolotopo memiliki banyak bebatuan yang menjadi keunikan laut di sana.
Wisata Buatan Desa Wolotopo
Selain wisata alam, Wolotopo juga menawarkan wisata buatan yang dibuat oleh penduduk setempat. Proses menenun, trekking, memancing, masakan lokal, dan tempat selfie adalah beberapa atraksi wisata buatan untuk dinikmati.
Wisata Budaya Desa Wolotopo
Desa Wolotopo juga menyuguhkan budaya yang utuh, bukan sekadar wisata alam dan buatan. Anda juga bisa menyaksikan upacara adat Walopo dan mempelajarinya lebih dalam.
Selain upacara ritual, Anda juga bisa melihat sendiri bagaimana masyarakat Wolotopo menjalani kehidupannya. Selain itu, masyarakat menghasilkan seni seperti kain tenun .
Anda bisa membawa pulang kain tenun sebagai oleh-oleh. Makanan enak lainnya dari Wolotopo antara lain Bengkoang, Pisang Branga, dan kuliner lainnya. Dan tentunya Anda harus mengunjungi Rumah Adat Wolotopo.
Rumah Adat Desa Wolotopo
Banyak rumah adat di sana yang memiliki keunikan tersendiri. Sebagian besar desa dan rumah di sana dibangun di atas fondasi batu yang dalam dan kokoh. Karena batu-batu besar yang digunakan dalam konstruksi dan lokasinya di atas bukit, dikenal sebagai desa megalitik.
Di depan rumah adat juga terdapat kuburan megalitik tua. Kawasan pemakaman kuno tersebut meliputi makam tetua adat serta menhir dan batu sesajen untuk para leluhur. Kuburan ini memiliki teras di sisinya.
Selain itu, areal berundak berfungsi sebagai kuburan keluarga, sedangkan areal puncak berfungsi sebagai tempat pemakaman tokoh adat.
Sebuah monumen batu bawah tanah mengelilingi desa adat Wolotopo. Bhaku, tempat dimakamkannya leluhur, berdiri di tengah desa.
Ringkasan
Tak heran, kunjungan ke Kampung Adat Wolotopo bisa memberi Anda pengalaman budaya tradisional yang kaya di suatu daerah di Indonesia. Pastikan untuk memasukkan desa ini ke daftar keinginan perjalanan Anda.
0 Comments