Arti Logo Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
- Bintang bersegi lima dengan warna keemasan merupakan pancaran dari Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila;
- Perisai bersegi lima (Dopi Hikun Lema) dengan lis berwarna hitam melambangkan :
- Perisai (Dopi Hikun Lema) merupakan simbol alat/sarana "Ribu Pulo, Ratu Lema" rakyat Lembata untuk "Liku Lewo Lapak Tana" guna mempertahankan diri dari segala bentuk ancaman
- Lis Hitam yang melingkari perisai melambangkan keabadian dan ketenangan
- Warna Dasar perisai merah putih melambangkan keberanian, kejuangan, patriotisme, kesucian dan ketulusan. Secara keseluruhan warna ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lembata merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Lingkaran;
- Warna Biru dalam lingkaran melambangkan persahabatan dan kesetiakawanan
- Garis lingkaran berwarna hitam melambangkan keabadian dan ketenangan untuk tetap mempertahankan persahabatan dan kesetiakawanan.
- Siput;
- Salah satu potensi andalan Lembata yang mempunyai nilai ekonomis tinggi
- Sarana komunikasi dengan alam (pelayaran) dan pemersatu "Ribu Pulo Ratu Lema
- Enam bidang atau gerigi melambangkan 6 (enam) Hamente yang sepakat bersatu, sehati, sepikir untuk memperjuangkan keadilan dan kemakmuran.
- Lidah Api;
- Tujuh buah lidah api berwarna merah melambangkan tanggal 7 sebagai hari lahirnya statement 7 Maret 1954 dan lambang semangat yang berkobar dalam sanubari setiap warga masyarakat Lembata dimanapun berada untuk senantiasa berjuang memajukan tanah Lembata.
- Tujuh buah lidah api juga melambangkan rakyat Lembata untuk melepaskan diri dari 7 (tujuh) ketergantungan, yaitu : kemiskinan, kemelaratan, kebodohan, kemalasan, keterisolasian, kesewenangan dan keterbelakangan.
- Tugu;
- Warna putih pada puncak tugu melambangkan kesucian, kemurnian, ketulusan dan keikhlasan
- Tiga tungku pada puncak tugu melambangkan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan
- Tugu dengan warna coklat muda melambangkan kebersamaan dan kematangan serta kebijaksanaan.
- Ikan Paus;
- Sebagai simbol yang mewakili potensi kelautan sekaligus merupakan binatang buruan khas masyarakat dari Desa Lamalera yang merupakan representasi dari masyarakat Lembata
- Lambang keberanian dan semangat kejuangan dalam mengisi otonomi daerah
Atraksi perburuan ikan paus merupakan salah satu obyek wisata yang sudah mendunia - Tatapan mata ikan paus yang tenang ke depan dan bersahabat memberikan dorongan kepada masyarakat Lembata untuk hidup bersahabat, memiliki wawasan yang luas dalam membangun Lembata semi mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
- Puncak Gelombang; Lima puncak gelombang atas dan 4 (empat) puncak gelombang bawah dengan warna putih melambangkan tahun 1954 (sebagai tahun dicetuskannya Statement 7 Maret 1954).
- Wua Wayak / Ekot (Tempaty Siri Pinang)
- Melambangkan demokrasi dan perdamaian, rekonsiliasi persahabatan / kekerabatan serta persatuan dan persaudaraan sebagai tradisi budaya Lamaholot
- Secara filosofi melambangkan Lembata sebagai "Pulo Ribu", maka hanya dalam suasana tenang, aman, tenteram dan penuh kedamaian dapat mengantar Lembata menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Lembata yang sejahtera, bermoral, bersatu, nyaman, dinamis, beretos kerja yang tinggi, mandiri, berkesadaran hukum dan menjalin sikap gotong royong yang dijiwai semangat persaudaraan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Angka 1999;
- Tercetusnya Memorandum 7 Maret 1999 yang intinya memperjuangkan Lembata menjadi sebuah Kabupaten Otonom
- Tahun resmi terbentuknya Kabupaten Lembata.
- Padi dan Kapas;
- 12 (dua belas) butir padi melambangkan tanggal 12 (dua belas)
- 10 (sepuluh) kuntuk kapas melambangkan bulan 10 (sepuluh Oktober)
- Warna Putih pada 10 kuntum kapas adalah simbol kesucian, ketulusan dan kesejahteraan.
- Pita dan Tulisan "Taan Tou"
- Dasar pita dengan warna kuning melambangkan kemenangan yang hanya dapat dicapai berkat persatuan
- Tulisan "Taan Tou" dengan warna hitam melambangkan persatuan abadi.
0 Comments