Moni adalah desa kecil yang terletak sekitar 47 kilometer dari Ende, ibu kota. Lokasi tepatnya Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Umumnya wisatawan berkunjung ke sini saat berkunjung ke Gunung Kelimutu.
Selain pemandangan alamnya yang indah, Moni memiliki beberapa pasar tradisional yang ramai. Di pasar ini, barter masih menjadi cara utama untuk bertransaksi. Selain itu, ada juga souvenir tenun Ikat dan tarian tradisional.
Bagaimana menuju ke moni?
Dari Kupang, Anda dapat melakukan perjalanan ke Moni melalui Denpasar atau Jakarta. Setibanya di Kupang, Anda akan terbang lagi ke Maumere, lalu naik bus ke Ende.
Perjalanan dari Maumere ke Moni akan memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam. Ada banyak pilihan transportasi umum yang tersedia. Sebagai alternatif, wisatawan juga bisa berkendara ke Moni dari Kota Ende yang memakan waktu sekitar 1,5 – 2 jam.
Menuju Moni dari Maumere membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam sedangkan dari Ende membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Akomodasi
Sebagian besar wisatawan akan bermalam di Moni sebelum mengunjungi Danau Kelimutu, di dalam Taman Nasional Kelimutu (TNK). Ada banyak pilihan penginapan di Moni, mulai dari yang terjangkau hingga yang mahal.
Di Moni, banyak penduduk lokal yang menawarkan penginapan untuk wisatawan. Tergantung fasilitas yang didapat, harganya berkisar antara 150.000 rupiah hingga satu juta rupiah.
Tanyakan juga kepada pemilik penginapan tentang transportasi menuju Taman Nasional Gunung Kelimutu. Pemilik penginapan biasanya bekerja sama dengan layanan taksi saat menyewa mobil, sepeda motor, atau sepeda motor.
Atraksi di Moni
Sebagai destinasi wisata alam, yang menjadi sorotan utama adalah pemandangannya. Di Moni Anda bisa melihat rimbunnya pohon kemiri (Aleurites moluccana) dan udara yang sejuk membuat pemandangan terlihat asri dan hijau.
Selanjutnya, Anda bisa mengagumi bukit-bukit yang mengelilingi desa, serta sawah terasering. Selain itu, jangan lewatkan kesejukan air terjun Moni dan keindahan sunset dari Gunung Kelimutu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya jangan pergi ke mana pun tanpa pemandu lokal. Beberapa bagian dari taman nasional ini tidak dapat diakses karena ketidakstabilan panas bumi.
Air Terjun Moni
Selain menjadi persinggahan wisatawan yang berkunjung ke Maumere dan Labuan Bajo, desa ini memiliki air terjun yang menyegarkan. Air terjun ini tidak jauh dari penginapan. Anda bisa berjalan ke sana dalam lima menit.
Meski musim kemarau, air terjun ini memiliki debit air yang cukup deras. Berenang atau bermain air bisa dilakukan di kolam alami di bawah air terjun.
Danau Kelimutu
Danau Kelimutu adalah salah satu daya tarik Flores. Terletak di Taman Nasional Gunung Kelimutu, Desa Moni berjarak sekitar 15 kilometer dengan kendaraan bermotor, yang memakan waktu 30 menit. Anda juga dapat menyewa sepeda motor dari penduduk.
Cat air di danau ini bisa berubah sewaktu-waktu. Di Kelimutu, penduduk setempat percaya bahwa orang mati beristirahat di danau. Beberapa tanaman jarang ditemukan di bagian lain Flores sekitar Kelimutu.
Gunung Kelimutu
Destinasi yang wajib dikunjungi selain danau adalah sunrise di Gunung Kelimutu. Waktu terbaik untuk memulai perjalanan dari Moni ke Kelimutu adalah pada pukul 03:30 untuk melihat sekilas keindahan matahari terbit.
Saat Anda mendaki, Anda akan melihat pohon pinus yang indah dan latar belakang matahari terbit. Ada juga tumbuhan paku, cemara, pohon redwood, dan bunga edelweiss.
Anda harus membeli tiket masuk terlebih dahulu untuk masuk ke Taman Nasional Kelimutu. Biaya masuk untuk orang Indonesia adalah 20 ribu rupiah. Sementara turis asing harus membayar 150 ribu rupiah.
Ritual desa di Moni
Selain pemandangan alam indah yang ditawarkan Moni, Anda juga bisa menyaksikan acara ritual yang dilakukan warganya setiap bulan. Tu Tau , ritual panen yang dilakukan pada bulan Oktober, Januari, atau Februari, merupakan salah satu ritual adat Lio yang masih dilakukan hingga saat ini.
Ada juga Nai Keu , atau Petik Kelapa sekitar bulan Februari (khususnya antara bulan Maret, Juni, September, dan Desember untuk panen kelapa). Selain itu, ada ritual Gaga Jala , ritual bersih-bersih jalan, Wari Pare , dan ritual jemur padi pada bulan April dan Mei.
Sekitar bulan September atau Oktober juga ada Wa'u Tosa atau ritual penggilingan padi. Sekitar bulan Oktober juga ada Nggera Kibi , yaitu ritual membersihkan lumbung padi.
Kesimpulannya, jika Anda ingin merasakan matahari terbit yang jernih dan indah dengan pohon pinus di sekitar Anda, Desa Moni akan menjadi tempat yang ideal untuk dikunjungi.
0 Comments