Ticker

6/recent/ticker-posts

Gunung Poco Ndeki



Gunung Poco Ndeki menghadirkan pesona wisata petualangan yang sangat menarik dan menantang. Keberadaan Gunung Poco Ndeki yang terletak di sekitar kota Borong menghadirkan pesona tersendiri yang telah banyak menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung dan mencoba menapaki puncaknya. Gunung Poco Ndeki memiliki pesona hutan tropis yang sangat rimbun dan kaya akan varietas tumbuhan dan pepohonan. Poco Ndeki merupakan habitat bagi beberapa jenis burung yang sangat menarik dan dilindungi seperti jenis burung punglor dan lawe lujang yang
memiliki tubuh kecil dan ekor panjang dengan corak warna yang sangat menarik serta memiliki kicauan yang merdu. Poco Ndeki juga merupakan habitat bagi beberapa jenis satwa seperti tikus, kera ekor panjang, babi hutan, landak, serta beberapa jenis ular seperti ular sawah, pithon, dan ular hijau. Gunung Poco Ndeki memiliki pesona wisata budaya yang tersembunyi di balik rimbunan pepohonan yaitu terdapat sebuah situs kampung tua suku Motu Poso yang sekarang menempati kampung Sere dan Kisol, selain itu terdapat Watu Embu Kodi Haki atau batu laki-laki yang menyerupai alat kelamin laki-laki dan Watu Embu Kodi Fai atau batu perempuan yang menyerupai
alat kelamin wanita. Yang menarik bahwa kedua batu ini bisa mendatangkan hujan. Keunikan lain, pada Watu Embu Kodi fai adalah permukaan batu yang membentuk sudut segi tiga yang selalu basah dan berair meskipun batu ini berada di dalam gua yang kering dan tidak terkena rembesan air hujan atau tetesan embun. Kedua batu ini dianggap keramat oleh warga keturuna Suku Motu Poso, karena mereka percaya bahwa kedua batu ini merupakan nenek moyang mereka. Selain itu kedua
batu ini dipercaya memiliki kekuatan magis karena mampu mendatangkan hujan. Sejak dahulu kala masyarakat setempat percaya bahwa apabila terjadi musim kemarau yang berlangsung cukup lama, maka mereka akan melakukan upacara untuk memohon hujan di kedua batu tersebut di puncak gunung Poco Ndeki.

Upacara ini diawali dengan memberikan sesajian dan persembahan di dalam rumah gendang dengan menyembelih seekor ayam lalu diambil hatinya untuk dijadikan persembahan. Selanjutnya mendatangi bekas kampung tua yang ada di lereng Poco Ndeki untuk memberi sesajian berupa sirih dan pinang serta beras merah untuk meminta izin dari para leluhur sebelum melanjutkan pendakian menuju puncak Poco Ndeki. Watu Embu Kodi Haki berada di disebuah bukit kecil di dekat puncak Poco Ndeki, di sini penduduk memberi sesajian berupa siri dan pinang untuk memohon restu dari leluhur untuk memperoleh hujan. Selanjutnya menuju Watu Embu Kodi Fai di sinilah upacara memohon datangnya hujan dilakukan.

Sebelum upacara, terlebih dahulu diberi sesajian, selanjutnya diambil sebatang kayu berukuran sekitar 2 meter lalu ditusuk-tusukan ke dalam sebuah lobang yang dipercaya adalah alat kelamin wanita. Masyarakat setempat percaya bahwa apabila ujung kayu tersebut basah, maka dalam waktu 2 atau 3 hari lagi hujan akan turun. Sebaliknya apabila ujung kayu tersebut kering, maka dalam beberapa saat setelah acara tersebut hujan akan turun.

Yang menarik dari rangkaian upacara ini bahwa setelah upacara ini dilakukan, semua orang yang ikut upacara ini tidak boleh langsung kembali ke kampung dan melewati jalan yang sama saat mereka mendaki, malainkan harus terlebih dahulu pergi mandi di laut dan harus turun melewati jalan baru. Pada saat mandi di laut, semua orang harus bertelanjang untuk menyucikan diri. Mereka percaya apabila rangkaian
tradisi dan upacara ini dilanggar maka akan memperoleh musibah atau
kutukan dan hujan yang dinantinantikan tidak akan turun.

Aksesibilitas :
Pendakian menuju puncak Gunung Poco Ndeki dimulai dari kampung Sere, Kelurahan Tanah Rata, yang berjarak sekitar 10 km dari kota Borong. Pendakian menuju ke puncak Poco Ndeki melewati perkebunan coklat, kelapa dan kopi milik warga setempat sebelum memasuki kawasan hutan, jalan yang dilalui adalah jalur jalan setapak yang cukup menantang dan mendaki melalui perbukitan yang cukup terjal dengan kemiringan hingga 450. Pendakian menuju puncak Poco Ndeki membutuhkan waktu sekitar 3.5 jam dan menempuh jalur trecking sepanjang 4.5km. Karena itu kami menyarankan agar anda mesti mengenakan sepatu sport dan pakaian yang nyaman dan cocok untuk pendakian, dan jangan lupa membawa air mineral secukupnya untuk keperluan anda selama perjalanan, mengingat suhu di puncak Poco Ndeki cukup dingin sehingga menghindari anda dari dehidrasi.

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments