Merupakan sebuah bekas kampung tua yang
bernama kampung Ninge. Kampung ini tenggelam setelah diterjang tsunami
yang diperkirakan terjadi pada tahun 1918. Konon, tsunami yang
menenggelamkan kampong Ninge ini menyisakan banyak kisah menarik berupa
legenda yang diwariskan masyarakat setempat secara turun temurun.
Menurut legenda tersebut, kampung ini tenggelam karena dulu terjadi
perang antara manusia melawan makhluk halus yang mempersenjatai diri
dengan ikan untuk memperebutkanwilayah di sebuah mata air yang terdapat
di dekat gerbang menuju kampung tersebut.
Dalam perang tersebut manusia kalah melawan makhluk halus tersebut,
sehingga mereka bias menguasai wilayah kampong tersebut dan menerjangnya
dengan air bah. Ada kisah lain dari bencana Tsunami ini, konon ada
seorang perempuan tua yang melarikan diri ke pegunungan sambil
menggendong seorang anak kecil di punggungnya. Namun, malang tak dapat
ditolak dan untung tak dapat diraih, sesampai di lereng gunung perempuan
tersebut menengok ke belakang dan meratapi kampung halaman dan sanak
keluarganya yang diterjang tsunami, seketika itu dia berubah menjadi
batu. Batu yang dipercaya sebagai manusia tersebut hingga kini masih ada
dan masyarakat setempat menamainya Watu Ende Aji (Batu Ende Aji) sesuai
nama dari perempuan tua tersebut.
Bagaimanapun dahsyatnya bencana tsunami tersebut dan cerita legenda
yang menyertainya, namun hingga saat ini di dalam laut tempatkampung itu
dulu tenggelam, hanya menyisakan puing-puing reruntuhan bekas bangunan
rumah seperti tiang penopang rumah dan kumpulan batu yang merupakan
bekas tempat persembahan kepada leluhur di tengah kampung (compang),
serta pecahan gerabah dan mangkuk yang kini telah menjadi rumah terumbu
karang. Daerah bekas kampung Ninge saat ini menjadi sebuah tempat diving
dan snorkling dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Hal ini
membuat pengalaman berlibur anda semakin menarik.
Transportasi
Teluk Ninge dapat ditempuh dengan memulai perjalanan dari Ruteng atau
dari Borong. Apabila dari Ruteng melewati Reo dan selanjutnya menuju
Dampek. Sedangkan dari Borong melewati Benteng Jawa lalu menuju Dampek.
Dari Dampe k be r j a l an ka k i di sepanjang pantai sejauh 1km dalam
waktu 15 menit. Jarak dari Ruteng menuju Dampek sekitar 70 km dengan
waktu tempuh 2 jam. Sementara dari Borong sejauh 100km dengan waktu
tempuh sekitar 2,5 jam. Kondisi jalan yang dilalui cukup bagus dan bisa
ditempuh dengan mobil atau sepeda motor.
0 Comments