Desa Kewar di Kabupaten Belu
Bagi sebagian wisatawan, Kabupaten Belu mungkin terdengar asing. Meski begitu, bukan berarti mereka boleh mengabaikannya saat memilih tempat yang akan dikunjungi untuk liburan berikutnya. Seperti saudaranya (Kabupaten Alor), Belu memang terkenal dengan pantai dan wisata alamnya. Namun, juga memiliki beberapa desa tradisional yang menarik untuk dijelajahi wisatawan termasuk Desa Kewar. Tepatnya berada di Kecamatan Lamaknen. Desa ini menjadi tujuan liburan baru bagi mereka yang berkunjung ke Kabupaten Belu belakangan ini. Ini menawarkan lingkungan yang nyaman dan budaya yang menarik untuk dinikmati selama kunjungan.
Alasan berikutnya mengapa wisatawan terus datang ke Desa Kewar pasti untuk melihat Rumah Raja (King's House). Rumah unik ini menerapkan desain Rumah Adat Panggung dan menonjolkan alang-alang di atapnya. Jika wisatawan memasuki ruang tengah, mereka akan melihat dua tiang besar yang disebut Nulai Mone dan Nulai Napa. Mone menyerupai jenis kelamin laki-laki sedangkan Pana sebenarnya menyerupai jenis kelamin perempuan. Fakta unik lainnya, baik tiang maupun dinding rumah memiliki ukiran yang indah. Di bagian depan rumah, wisatawan dapat menemukan ruang terbuka yang disebut Leo Rato tempat duduk Raja.
Hal lain yang harus dilakukan di Desa Kewar adalah bertemu dengan penduduk setempat dan pemimpin yang disebut Reu Loro. Jangan khawatir. Mudah untuk mendekati mereka asalkan wisatawan bisa berbicara Bahasa Indonesia. Sebagai alternatif, mereka dapat menyewa pemandu wisata agar lebih mudah berkomunikasi dengan penduduk setempat. Nanti, sebelum pulang, disarankan untuk makan buah-buahan lokal yang lezat seperti jeruk keprok, jambu biji, dan masih banyak lagi!
Atraksi Terdekat
- Air Terjun Golpara
- Air Terjun Mauhalek
- Lembah Fulan Fehan
Dimana untuk tinggal
- Resor Ramascora
- Hotel berisiko
- Hotel LS
- Klaben Hotel
0 Comments