Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi Husu Matak Malirin Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tradisi Husu Matak Malirin Kabupaten Belu

Orang memiliki preferensi yang berbeda ketika datang ke liburan. Beberapa dari mereka tertarik untuk mengunjungi negara yang indah seperti Indonesia. Di bagian timur negara ini, mereka dapat menemukan tujuan yang menakjubkan bernama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ini adalah rumah dari Kabupaten Belu dan daerah megah lainnya. Bagi yang berkunjung ke Belu, mereka bisa menemukan banyak tempat wisata alam yang mengesankan dan berbagai jenis tradisi yang unik. Kali ini kita akan membahas Tradisi Husu Matak Malirin! Sebagai informasi, upacara unik ini dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Mandeu Kecamatan Rai Manuk.

Nuansa
Singkatnya, penduduk lokal Indonesia melakukan tradisi Husu Matak Malirin untuk mencari berkah dari leluhur. Tepatnya dilakukan oleh Suku Laka Amanas yang tinggal di Puncak Gunung Mandeu! Tidak diragukan lagi, orang-orang ini menyukai tradisi lokal mereka. Mereka bahkan telah mewariskan tradisi tersebut dari generasi ke generasi. Hal ini menjelaskan banyak wisatawan yang tertarik untuk melakukannya. Bagaimana dengan nuansanya? Itu dianggap khusyuk dan sakral karena upacara dilakukan di gunung. Wisatawan juga perlu mengeluarkan banyak stamina untuk sampai ke lokasi tersebut.

Menjelajahi Tradisi Husu Matak Malirin
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, upacara Husu Matak Malirin memiliki satu tujuan yaitu untuk mencari berkah. Itu berarti penduduk setempat dapat mengharapkan keberuntungan dan kesuburan di masa depan. Sebagai informasi, orang-orang tersebut tinggal di desa yang terpisah sehingga wisatawan harus mengetahui arah sebelum menuju ke lokasi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyewa pemandu wisata saat pergi ke Desa Mandeu.

Di awal upacara Indonesia ini, penduduk desa menyiapkan beberapa hewan termasuk ayam dan babi. Mereka mungkin menggunakan hewan-hewan ini sebagai persembahan. Tujuannya tak lain adalah puncak gunung, sehingga butuh waktu dan stamina untuk sampai ke lokasi. Hal ini juga menjelaskan mengapa penduduk setempat menyebut aktivitas tersebut sebagai Sa'e Foho atau perjalanan di gunung. Asyiknya, turis atau pengunjung diperbolehkan ikut upacara bahkan berfoto!

Bagi yang belum pernah mengunjungi Desa Mandeu, sangat disarankan untuk menyewa pemandu wisata terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui tanggal pasti acara tersebut. Biasanya dilakukan setiap tahun atau setiap kali kepala desa mendapat petunjuk dari leluhur melalui mimpi. Adapun penawarannya, berbeda berdasarkan preferensi penduduk setempat. Itu bisa berupa hewan kecil seperti babi dan ayam atau yang besar seperti sapi atau kerbau.

Atraksi Terdekat

  • Tugu Adipura
  • Tugu Pancasila
  • Taman Kota Atambua

Cara Menuju Kesana
Bagi yang datang dari Kota Kupang, mereka harus mencari layanan transportasi lokal terbaik dan langsung menuju ke Kecamatan Rai Manuk. Destinasi selanjutnya tak lain adalah Desa Mandeu tempat digelarnya upacara tersebut. Jaraknya 277 km, sehingga perjalanan bisa memakan waktu sekitar 6 jam 22 menit. Bahkan melibatkan trekking singkat nanti!

Dimana untuk tinggal

  • Klaben Hotel
  • Penginapan Merdeka
  • Penginapan Kalpataru
  • Hotel Liurai

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments