Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bukit Raksasa Tidur Wairinding di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur

 

Bukit Raksasa Tidur Wairinding di Kabupaten Sumba Timur

Tidak semua traveler Indonesia pernah mendengar keberadaan Bukit Raksasa Tidur Wairinding yang terletak di Kabupaten Sumba Timur bukan? Nah, bukit yang menarik ini menjadi semakin populer akhir-akhir ini karena bentuknya yang unik dan suasananya yang nyaman. Lokasinya berada di Desa Temu dan masuk dalam wilayah Kecamatan Kanatang. Dilihat dari namanya, “Raksasa” berarti raksasa dan “Tidur” berarti tidur. Seperti yang diharapkan wisatawan, bukit ini memiliki bentuk yang mirip dengan raksasa yang sedang tidur! Tak hanya populer karena penampilannya yang menawan, bukit ini pernah menjadi tempat syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai oleh Mira Lesmana.

Nuansa
Mungkin hanya penduduk lokal Indonesia dan pelancong yang bersemangat yang pernah mengunjungi Raksasa Tidur Hill. Namun seiring berjalannya waktu, turis lain mulai berdatangan ke lokasi karena terkesan dengan gambar atau foto yang diposting oleh penduduk setempat di situs media sosial. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bukit tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan raksasa yang sedang tidur (ditutupi oleh tumbuhan dan pepohonan yang hijau). Tidak ada fasilitas yang berada di atas bukit. Artinya, wisatawan hanya bisa menemukan lingkungan yang masih asli dan panorama yang masih alami di sana.

Menjelajahi Bukit Raksasa Tidur Wairinding
Sepintas, Bukit Raksasa Tidur Wairinding terlihat seperti perbukitan biasa. Namun, bentuknya yang unik membuatnya istimewa dan menarik lebih banyak pengunjung dari waktu ke waktu. Pasalnya, wisatawan ingin memotret bukit tersebut dari jauh dan memposting fotonya di media sosial. Tidak hanya orang yang dapat menikmati fotografi, tetapi mereka juga dapat menjelajahi situs dan mencapai puncak bukit dengan trekking. Dari atas sana, panoramanya terlihat lebih asik! Ini menampilkan pegunungan dan perbukitan terdekat yang damai! Belum lagi angin terasa begitu menyejukkan, apalagi di pagi hari.

Apa selanjutnya? Bukit ini juga menjadi lokasi yang sempurna untuk menyaksikan matahari terbit atau terbenam. Pasalnya, situs tersebut tidak memiliki kendala sama sekali. Yang perlu dihindari wisatawan adalah hari hujan, karena tidak mungkin menyaksikan pemandangan matahari yang begitu indah. Selain itu, setiap orang harus memastikan untuk datang baik saat fajar atau senja agar tidak melewatkan fenomena alam yang begitu indah. Tip penting lainnya adalah wisatawan harus memakai alas kaki yang nyaman dan membawa makanan ringan dan air kemasan. Perjalanan ke puncak bukit memang dianggap melelahkan.

Keistimewaan selanjutnya dari Raksasa Tidur Wairinding Hill adalah panorama savana yang sangat luas. Saat musim hujan, warnanya hijau karena tertutup rerumputan yang subur. Sebaliknya, mungkin terlihat kuning karena rerumputan dan tanaman lain mulai mengering karena musim panas (antara Juli dan Oktober).

Atraksi Terdekat

  • Air Terjun Gunung Meja
  • Air Terjun Tandula Jangga

Cara ke Sana
Dari Kota Kupang, wisatawan harus naik pesawat di Bandara Internasional El Tari dan langsung menuju ke Bandara Umbu Mehang Kunda. Penerbangan memakan waktu sekitar 30 menit, jadi tidak akan melelahkan. Begitu tiba di Kota Waingapu di Indonesia, wisatawan dapat memanfaatkan layanan transportasi lokal apa saja dan menuju ke bukit melalui Jalan Adi Sucipto. Jaraknya 21,1 km, sehingga perjalanan bisa memakan waktu sekitar 33 menit untuk sampai ke lokasi.

Dimana untuk tinggal

  • Hotel Cendana
  • Maramba Homestay
  • Vila Amida

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments