|
Kampung Megalitik Praijing di Kabupaten Sumba Barat |
Mungkin sebagian orang masih asing dengan istilah “Kampung Adat” di Indonesia, bukan? Singkatnya, itu berarti desa tradisional. Sekadar informasi, Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa di antaranya termasuk kampung megalitikum Praijing! Tepatnya berada di Kecamatan Waikabubak. Karena keunikan budaya dan berbagai benda bersejarah, situs ini menjadi daya tarik baru bagi mereka yang berlibur di Pulau Sumba. Artinya, wisatawan bisa belajar budaya, menyaksikan berbagai objek unik, lebih dekat dengan penduduk desa, dan menjelajahi desa sepuasnya!
Sumur Bernuansa
, Kampung Megalitikum Praijing telah menjadi kebanggaan penduduk Indonesia selama puluhan tahun. Begitu tiba di lokasi, wisatawan dapat melihat langsung 38 desa adat. Faktanya ada 42 rumah, tetapi beberapa rumah terbakar beberapa tahun yang lalu. Berikut informasinya. Penduduk setempat menyebut rumah-rumah ini sebagai Uma Mbatangu atau Uma Bokulu, yang artinya “rumah besar”. Struktur ini memang menjadi daya tarik utama yang bisa ditemukan wisatawan di desa! Selain itu, lokasinya dikelilingi pepohonan rindang dan semak rimbun yang membuat lokasi terasa rindang dan nyaman.
Menjelajahi Kampung Megalitikum Praijing Atraksi
terbaik yang bisa ditemukan wisatawan di Kampung Megalitikum Praijing pastinya adalah Uma Bokulu atau rumah adat Pulau Sumba. Asyiknya, wisatawan bisa melakukan banyak hal terkait rumah tersebut, termasuk fotografi dan eksplorasi. Memang benar, wisatawan diperbolehkan memotret rumah-rumah tersebut dan masuk ke dalamnya asalkan mendapat izin dari pemiliknya. Dari luar, rumah-rumah tersebut memiliki atap tinggi yang mirip dengan menara. Namun, beberapa dari mereka bahkan tidak memiliki fitur tersebut. Mengapa demikian? Menurut penduduk setempat, perbedaannya terletak pada status pemiliknya.
Bagaimana dengan bagian dalamnya? Begitu masuk ke dalam rumah, wisatawan bisa menjumpai tiga bagian rumah yang memiliki fungsi berbeda pula. Masing-masing mewakili dunia yang berbeda, sebenarnya. Untuk informasi yang lebih baik, disarankan untuk datang dengan pemandu wisata. Orang ini bahkan dapat membantu wisatawan dalam hal komunikasi dan saat mendekati penduduk desa.
Untuk tipsnya, waktu terbaik berkunjung ke Kampung Megalitikum Praijing adalah saat pagi hari. Saat itulah penduduk setempat memulai aktivitasnya sehingga wisatawan dapat bertemu dan menyaksikan langsung cara hidup tradisional tersebut. Mereka bahkan memiliki kesempatan untuk mengenakan pakaian adat Sumba dan menyantap makanan lokal yang lezat nantinya!
Atraksi Terdekat
- Desa Tarung
- Desa Bodo
- Bendungan Lahi Kaninu
- Air Terjun Lapopu
Cara ke Sana
Dari Kota Kupang, wisatawan cukup naik pesawat dari Bandara Internasional El Tari dan menuju ke Bandara Tambolaka langsung dari Indonesia. Sebagai informasi, penerbangan memakan waktu kurang lebih 55 menit. Begitu sampai di Kota Tambolaka, tujuan selanjutnya pasti Kecamatan Waikabubak tempat desa itu berada. Jaraknya 45,6 km, sehingga perjalanan ini bisa memakan waktu sekitar 1 jam 12 menit. Adapun rute terbaik adalah Jalan Raja Yohanes Ngongo Bani.
Dimana untuk tinggal
- Ronita Inn
- Karanu Hotel
- Hotel Arta
- Hotel Manandang
Baca Juga
0 Comments