Ticker

6/recent/ticker-posts

Tarian Tradisional Terkenal Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

 

Tarian Tradisional Terkenal Kabupaten Belu

Memang wisata alam menjadi daya pikat utama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Begitu pula dengan Kabupaten Belu. Padahal tidak diragukan lagi banyak atraksi lain yang tersedia untuk dinikmati wisatawan di sana termasuk tarian tradisional! Itu karena penduduk setempat mempertahankan tradisi mereka secara turun-temurun. Nah, salah satunya untuk mempertahankan budaya yang begitu berharga tersebut tidak lain adalah melalui tarian tradisional. Entah bagaimana, pertunjukan-pertunjukan tersebut juga menjadi daya tarik yang menarik untuk disaksikan wisatawan saat berkunjung ke Kota Belu. Mereka bisa mempelajari artinya, menonton, atau memotret tarian!

Nuansa
Dari segi nuansa, semua tarian tradisional Kabupaten Belu menawarkan suasana yang hampir sama. Ini meriah dan menghibur. Belum lagi banyak orang (penonton) dapat berkumpul di lapangan terbuka dan menonton tarian dengan nyaman. Bahkan wisatawan diperbolehkan untuk mengambil gambar selama pertunjukan. Adapun jenis tariannya, dua yang paling populer adalah Tari Likurai dan Tari Tebe. Masing-masing dari mereka memiliki makna dan daya pikat yang berbeda, tidak diragukan lagi. Jadi, setiap orang tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menyaksikan semuanya saat berkunjung ke Kabupaten Belu nanti.

Menikmati Tarian Adat Kabupaten Belu yang Terkenal Tarian
adat Kabupaten Belu yang pertama kali terkenal adalah Likurai. Singkatnya, itu adalah tarian perang. Penduduk setempat melakukannya baik saat menyambut atau mengirim prajurit ke medan perang. Di masa lalu, para prajurit ini bahkan membawa kepala musuh mereka sebagai simbol kemenangan! Pada saat itu, Feto atau ibu-ibu cantik setempat menampilkan tarian tersebut untuk menghibur dan menghormati para pejuang tersebut. Dari segi nama, itu berasal dari Bahasa Tetun. Artinya menaklukkan bumi! “Likui” artinya menaklukkan sedangkan “Rai” artinya bumi.

Tarian lain yang terkenal dari Kabupaten Belu disebut Tebe. Makna keseluruhan dari tarian ini terkait dengan ekspresi kebahagiaan karena prestasi apapun. Para penarinya terdiri dari pria dan wanita yang menari berdampingan dan membentuk formasi melingkar. Selama pertunjukan, mereka bahkan bernyanyi bersama dan melantunkan puisi! Belum lagi mereka menghentak tanah sesuai dengan iringannya. Hal baiknya adalah penonton diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam tarian!

Bagi penonton, ada baiknya mengetahui beberapa aturan sebelum menonton tarian. Misalnya terkait dengan perilaku. Memang tidak ada yang boleh membuat terlalu banyak suara saat menonton tarian. Bagi yang ingin memotret, sebaiknya fitur flash dimatikan.

Atraksi Terdekat

  • Tugu Adipura
  • Tugu Pancasila
  • Taman Kota Atambua

Cara ke Sana
Untuk bisa menyaksikan tarian-tarian tersebut, wisatawan hanya perlu datang ke Kabupaten Belu saat itu juga. Tujuan utama mereka pasti Kota Atambua. Nantinya, mereka dapat mengunjungi desa terdekat untuk mengikuti acara tersebut. Sebagai informasi, dari Kota Kupang perjalanan ini memakan waktu sekitar 6 jam 22 menit karena jaraknya 277 km.

Dimana untuk tinggal

  • Klaben Hotel
  • Penginapan Merdeka
  • Penginapan Kalpataru
  • Hotel Liurai

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments