Ticker

6/recent/ticker-posts

Desa Ende di Kecamatan Pujut, Pulau Lombok - Indonesia

 

Desa Ende di Kecamatan Pujut

Selain Pulau Bali, Indonesia memiliki banyak pulau indah lainnya untuk dijelajahi wisatawan. Pulau Lombok misalnya. Ini adalah alternatif dari Bali yang juga memiliki pantai dan pegunungan yang menawan. Selain itu, wisatawan dapat mengunjungi desa setempat di mana mereka dapat mempelajari budaya Suku Sasak dan menikmati tradisi yang ada. Jika berbicara tentang desa-desa di Lombok, mungkin banyak yang terpikirkan oleh para traveller tentang Sade. Tapi itu bukan satu-satunya. Di dekat Sade, terdapat pemukiman yang tenang yaitu Ende. Itu milik Kecamatan Pujut dan merupakan rumah Suku Sasak di Indonesia.

Nuansa
Seperti tetangganya (Desa Sade), Ende menampilkan suasana damai, rumah tradisional, penduduk desa yang ramah, hewan lokal, dll. Meskipun penduduk setempat hidup dengan cara tradisional, mereka terlihat bahagia dan sehat! Bagi wisatawan, keunikan seperti itu pasti menyenangkan. Alasan penduduk desa tidak mengadaptasi budaya modern adalah karena mereka ingin mempertahankan tradisi nenek moyang mereka. Belum lagi mereka tinggal di lahan seluas 1 hektar. Kesederhanaan ini tidak pernah gagal untuk menghibur pengunjung. Selain itu, desa ini menampilkan pemandangan alam seperti pegunungan, pepohonan, dll.

Menjelajah Desa Ende
Hal pertama yang bisa dilakukan wisatawan di Desa Sade adalah belajar cara melambaikan kain. Hal ini karena penduduk lokal yang tinggal di Lombok pandai dalam menciptakan Songket (kain tradisional). Tak hanya cantik, kain tenun juga dinilai berharga. Menurut penduduk setempat, gadis yang belum pernah membuatnya tidak boleh menikah. Begitulah budaya Suku Sasak. Hal berikutnya yang perlu diketahui wisatawan tentang pernikahan lokal adalah bahwa orang-orang di Sade biasanya menikah dengan kerabatnya. Dimungkinkan untuk melamar seseorang dari desa lain, tetapi membutuhkan banyak uang.

Mayoritas masyarakat yang tinggal di Desa Sade adalah pemeluk Islam meskipun mereka pernah menjadi penganut Watte Telu. Meskipun pengaruh Islam, penduduk setempat tidak meninggalkan tradisi mereka. Campuran tradisi lokal dan Islam membuat desa ini semakin menarik bagi wisatawan. Bagaimana dengan sejarahnya? Faktanya, Sade telah dikunjungi wisatawan sejak tahun 1975. Selain itu, pemerintah setempat telah menetapkannya sebagai “Desa Wisata” sejak tahun 1989.

Menghabiskan satu atau dua hari di Desa Sade merupakan pengalaman yang berharga di Indonesia. Jangan khawatir. Beberapa akomodasi tersedia di dekat lokasi. Sebagai alternatif, wisatawan bisa beristirahat di salah satu rumah warga selama satu malam. Jangan khawatir. Gratis meski kondisi rumahnya tidak sebagus kamar hotel. Hal terbaiknya adalah wisatawan memiliki kesempatan untuk mencoba makanan lokal khususnya Ayam Taliwang.

Atraksi Terdekat

  • Desa Sade
  • Pantai Kuta
  • Pantai Mawi
  • Kuil Meru
  • Taman Narmada

Bagaimana Menuju ke Sana
Pos pemeriksaannya adalah Kota Mataram Indonesia. Dari lokasi, wisatawan perlu menghabiskan waktu sekitar satu jam perjalanan menuju Kecamatan Pujut. Jaraknya 43,5 km. Begitu mereka melihat papan selamat datang di desa, mereka dapat mulai menjelajahi daerah tersebut atau bertemu dengan penduduk setempat.

Dimana untuk tinggal

  • Hotel Mira Arsita
  • Kuta Indah Hotel
  • Novotel
  • Hotel Pantai Bumbangku

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments