Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ikuti Perayaan Cerita Legendaris di Festival Bau Nyale

 

Festival Bau Nyale

Lombok Tengah merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat. Di kawasan ini terdapat beberapa pantai terkenal yang sangat terkenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai tersebut adalah Pantai Seger dan Kuta yang terletak di pesisir selatan Lombok, kurang lebih 65 km dari Mataram, ibu kota Lombok. Keindahan pantai ini memukau setiap orang yang datang berkunjung. Perpaduan air laut yang biru jernih, hamparan pasir putih yang lembut, dan hembusan angin laut yang sepoi-sepoi menjadikan pantai ini sebagai ikon Lombok. Selain alamnya, pantai ini juga memiliki daya tarik eksotis lainnya bagi para wisatawan. Setahun sekali, tepatnya pada bulan Februari dan Maret, sebuah festival yang disebut Bau Nyale diadakan oleh penduduk desa di sekitar pantai. Bau berarti menangkap dalam bahasa Sasak, dan Nyale berarti sejenis cacing laut yang hidup di bawah air di dalam lubang karang. Bau Nyale adalah fenomena legendaris dan tradisi sakral suku Sasak, suku asli Lombok, yang menyimpan nilai budaya yang tinggi. Bau Nyale diikat dengan cerita adat yang berasal dari Lombok Tengah bagian selatan, tepatnya di desa bernama Pujut. Ceritanya berkisar pada pengorbanan seorang Putri untuk menyelamatkan kerajaan tercintanya.

Alkisah, di pantai selatan Lombok, ada sebuah kerajaan bernama Tunjung Bitu. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bernama Tonjang Beru dan permaisurinya Dewi Seranting. Tonjang Beru memiliki seorang putri, dia cantik, cerdas, dan bijaksana, namanya Mandalika. Kisah tentang kecantikan dan keanggunannya tersebar di seluruh negeri. Setiap Pangeran yang melihat Mandalika menjadi tergila-gila dengan pesonanya. Setiap hari, Pangeran yang berbeda datang untuk meminta Mandalika menjadi istri mereka. Mandalika, terlalu lembut dan baik hati, dia tidak pernah menolak lamaran itu. Karena pilihannya, para pangeran ini kemudian bersepakat, mereka akan berperang satu sama lain, dan siapa pun yang menang dapat menikahi Mandalika. Mandalika tahu bahwa akan ada pertumpahan darah yang sia-sia karena ini, dia mengambil tanggung jawab dan bertekad untuk mengakhiri kekacauan ini. Dia mengundang semua pangeran dan rakyatnya ke Pantai Seger Kuta. Mandalika berkata bahwa dia akan melakukan apa saja untuk menjaga kedamaian kerajaan ini, setelah pidatonya, dia melompat ke laut dan bereinkarnasi sebagai Nyale, cacing laut. Orang percaya Nyale membawa jiwa Mandalika, sehingga mereka mengadakan festival untuk memperingati pengorbanannya.

Upacara Bau Nyale merupakan salah satu daya tarik pantai ini, sangat dinantikan oleh para wisatawan dan pelancong yang berkunjung ke Lombok. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga menetapkan Bau Nyale sebagai acara budaya nasional yang dianggap sebagai salah satu aset kegiatan kebudayaan Indonesia. Tradisi ini sudah diadakan sejak abad ke-16. Selama upacara, orang-orang berkerumun di sepanjang pantai selatan, terutama di Pantai Seger Kuta, untuk menangkap Nyale. Mengikuti perkembangan kawasan wisata, Bau Nyale juga diikat dengan ritual adat lainnya. Ada Bertandak (acara puisi tradisional), Bejambik (upacara pemberian hadiah kepada kekasih), juga Belancaran (berlayar dengan perahu), dan acara utamanya adalah lakon kolosal yang menceritakan kisah Mandalika.

Menurut kepercayaan penduduk setempat, Annelida atau orang menyebutnya cacing palolo (Eunice Fucata) ini akan membawa kemakmuran terutama bagi hasil panen mereka. Nyale yang sudah tertangkap, biasanya dijadikan pupuk bagi tanaman mereka. Orang juga menggunakan Nyale sebagai bahan untuk berbagai produk seperti Emping Nyale (kerupuk), makanan, Viagra, dan banyak lainnya. Penelitian ilmiah juga menyatakan bahwa Nyale memiliki kandungan protein yang tinggi dan mampu membunuh bakteri. Yang terpenting adalah Bau Nyale sebagai simbol persatuan dan kesatuan masyarakat Lombok Tengah yang menyimpan nilai budaya yang tinggi.

Bagaimana menuju ke sana:
Bertempat di Pantai Kuta atau Pantai Seger, Festival Bau Nyale yang juga menjadi salah satu agenda nasional yang diadakan di Lombok ini mudah dijangkau oleh mereka yang ingin berpartisipasi. Pantai Kuta dan Pantai Seger merupakan tempat wisata terkenal yang akan memudahkan Anda untuk mencapai kedua pantai tersebut. Sebenarnya Pantai Seger hanya berjarak 2 km dari situ. Bagi yang datang dari Bandara Internasional Lombok dari kota besar lainnya seperti Bali, Jakarta, atau Surabaya, mulailah berjalan menuju Bundaran BIL (Bandara Internasional Lombok). Di sana, Anda harus menunggu angkutan umum bernama angkot yang menuju ke Sengkol. Sesampainya di Sengkol, Anda harus berganti angkot lagi yang akan membawa Anda ke Pantai Kuta. Saat festival diadakan di Pantai Kuta, kamu bisa mampir dulu ke sana jika festivalnya ada di Pantai Seger, Anda harus berjalan sekitar 200 meter ke arah timur dari Pantai Kuta dan ikuti rambunya. Begitu sampai di perempatan pertama, belok kiri dan sekitar 1 km dari sana, Anda pasti akan menemukan Pantai Seger yang indah.

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments