Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pantai Lariti di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat

 

Pantai Lariti di Kabupaten Bima

Pantai Lariti patut menjadi tujuan liburan wisatawan selanjutnya setelah menghabiskan waktu di Kabupaten Sumbawa. Pantai indah ini terletak di daerah tetangga, yaitu di Kabupaten Bima. Lokasi tepatnya berada di Desa Soro di Kecamatan Sape. Baik panorama maupun nuansanya cukup memuaskan, sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan baik pada hari biasa maupun hari libur. Ini juga menawarkan fenomena alam yang unik yang disebut "Laut Terbelah" (laut yang terbelah). Belum lagi itu adalah rumah di Panihi! Apa itu? Berikut ini informasi lebih lanjut tentang pulau tersebut.

Nuansa
Garis pantai berpasir putih dan laut tenang yang indah adalah fitur umum yang dapat ditemukan wisatawan di Pantai Lariti. Namun, pantai ini memiliki daya pikat tersendiri yang tidak akan ditemukan orang di tempat lain. Tidak lain adalah laut yang terbelah seperti kisah Musa. Saat air surut, muncul jalan setapak yang menghubungkan bibir pantai dengan sebuah pulau kecil yang terletak di seberang lautan. Tak heran, wisatawan bisa mencapai pulau itu saat itu juga. Keistimewaan lain yang mengesankan adalah adanya hutan bakau yang rimbun di mana berton-ton “Panihi” hidup. Ini adalah nama lokal untuk kelelawar!

Menjelajahi Pantai Lariti
Fitur terbaik di Pantai Lariti adalah lautnya yang terbelah. Namun, untuk menyaksikan fenomena ini, wisatawan harus mengunjungi pantai saat air surut. Saat itu, mereka bisa melakukan beberapa hal seperti fotografi. Selain itu, mereka dapat melewati laut yang terbelah dan sampai ke pulau terdekat dengan nyaman! Pulau ini kecil, tetapi cukup sempurna untuk hiking singkat dan jalan-jalan. Momen menjelang berakhirnya air surut memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk bermain air di area tersebut juga! Namun, mereka harus keluar tepat sebelum air pasang (terutama untuk anak-anak).

Daya tarik selanjutnya di Pantai Lariti adalah adanya hutan bakau yang rimbun yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai. Seperti disebutkan sebelumnya, tempat ini menjadi rumah kelelawar atau Panihi. Wisatawan bahkan bisa memotret kelelawar terbang yang keluar dari hutan untuk mencari makan. Momen terbaik adalah di sore hari. Pasalnya, kelelawar tersebut tidur di hutan mangrove baik pada pagi maupun siang hari.

Selama kunjungan, wisatawan juga dapat mendengar legenda dari penduduk setempat. Konon Sultan Bima dan para pengikutnya sering muncul di Pantai Lariti dengan menunggang kudanya. Penduduk setempat percaya bahwa roh-roh berkeliaran dan melindungi daerah itu dari waktu ke waktu. Namun, tidak semua orang mempercayainya. Nah, terlepas dari tujuan mengunjungi Lariti, setiap orang tidak boleh membuat kerusakan atau membuang sampah sembarangan di kawasan itu. Membawa atau memakan makanan dan minuman diperbolehkan, tetapi wisatawan harus membuang sampahnya nanti!

Atraksi Terdekat

  • Pulau Nisa Pualiman
  • Pantai Bajopulau
  • Pantai Papa

Cara ke Sana
Penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta di Kota Jakarta ke Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III di Kabupaten Sumbawa dapat memakan waktu sekitar 4 jam 5 menit. Begitu sampai di Kota Sumbawa Besar, wisatawan bisa langsung menuju ke Pantai Lariti dengan menempuh Jalan Diponegoro. Jaraknya 299 km, sehingga perjalanan bisa memakan waktu kurang lebih 6 jam 55 menit.

Dimana untuk tinggal

  • Hotel De Aussaf
  • Mantik Hotel

Related Posts

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments